Hai, langit.

Terimakasih, langit. Karena luasmu selalu membuat penasaran. Karena luasmu segala curahan hati ku sampaikan. Banyak hal yang tersembunyi, lagi-lagi diperlihatkan satu persatu. Ya rabb, kuatkan. Kenapa ya perempuan kalau udah kepo banget, bisa di stalking sampe ke akar-akarnya? Padahal udah tau akibatnya menyakitkan.

Pagi yang Random

Pagi-pagi udah bikin heboh aja.. Pulang ngaji jam 7, udh ngebayangin tuh abis ini langsung tidur.. eh ternyata pas nyampe depan gerbang rumah, dikunci. Padahal belum ada bagiin kunci gerbang dari penanggung jawab gedung. Baru banget ganti kunci gerbang ceritanya, perjanjiannya dikunci malam aja, eh ternyata pagi juga. Sabar. Udah coba ketok-ketok pintu gerbang. GakLanjutkan membaca “Pagi yang Random”

Jangan buru-buru

خُلِقَ الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. [Q. S. Al-Anbiya: 37] Kalau secara literal mah gini, manusia diciptakan dari tergesa-gesa atau ketergesaan. Karena manusia ini memiliki sifat tergesa-gesa. Nah, di sinilah letak قلب (dibaliknya) ‘ajal (tergesa-gesa) dengan insan (manusia), dengan faidah mubalagoh (dilebih-lebihkan). Jadi, saking manusia itu maunya ta’jil atau buru-buru inilah dibaliknya duaLanjutkan membaca “Jangan buru-buru”

Pergi yang tak kunjung datang

People come and go, kan? Udah ga apa-apa kamu sakitnya sekarang, Daripada kamu tahan-tahan, yang ada malah makin parah sakitnya nanti. Mungkin melepaskan emang bukan hal yang mudah ya, Tapi lihat deh sekarang, Apakah dia sama dengan yang dulu? Engga kan. Dia yang sekarang udah beda. Kalaupun kamu tetap ingin dipersatukan sama dia, tapi keadaannyaLanjutkan membaca “Pergi yang tak kunjung datang”

(bukan) filsafat etika

Kisah hari ini, Usai ujian akhlak falsafah (filsafat etika). Sebenarnya aku sendiri agak minder ada di jurusan aqidah filsafat. Dengan banyak alasan. Salah satunya, kecerdasan otak yang pas-pasan. Hehe. Setiap ujian pelajaran berbau filsafat pasti udah panik duluan. Huft. Berusaha belajar walaupun terdistraksi sama perasaan. Haha. Kenapa coba apa-apa harus bawa perasaan. Ah elah. DasarLanjutkan membaca “(bukan) filsafat etika”

Ikhlas

Keikhlasan itu tidak ada sekolahnya, tidak ada kurikulumnya, tidak ada gurunya. Ikhlas adalah mendidik diri kita sendiri. Mendidik ketangguhan hati kita sendiri. Caranya? Ya terus belajar. Tidak ada keikhlasan yang datang tiba-tiba. Semuanya adalah hasil berusaha. Yang penting tetap bergantung rahmat gusti Allah. Dan selalu percaya, yang sudah pergi, pasti akan kembali dengan nama lain.Lanjutkan membaca “Ikhlas”

Belajar~

Mendekati ujian di kampus, ada aja “ujian diatas ujian”. Mungkin perasaanku aja kali ya, lagi-lagi membesarkan masalah-masalah kecil, yang harusnya di-gapapa-in. Karena terlalu berekspektasi tinggi, hingga lupa kalau terlalu naik ke atas kamu bisa-bisa jatuh tersungkur ke bawah. Alih-alih mencapai puncak, yang ada kamu merasa sakit. Gak enak kan? Udah yuk, singkirkan hal-hal yang tidakLanjutkan membaca “Belajar~”